BorobudurPedia

Candi Borobudur | Candi Mendut | Candi Pawon

SAMARATUNGGA

Adalah nama yang dikaitkan keberadaan Candi Borobudur. Nama ini termuat dalam 2 prasasti yaitu:

  1. Prasasti Karang Tengah 824 Masehi dikeluarkan oleh Samaratungga. Prasasti ini berbahasa Sanskerta dan Jawa Kuna. Isi prasasti ini tentang penyebutan nama Samaratungga dan Pramodawardhani yang telah mendirikan Crimadmenuwana. Di dalam prasasti tersebut terdapat kata bhumisambharaBuddhara yang diidentifikasikan sebagai Candi Borobudur (Kasiyati, 2004).
  2. Prasasti Shri Kahulunan 842 Masehi, dikeluarkan oleh Permaisuri Raja Pikatan yaitu Pramodawardhani. Nama Shri Kahulunan berasal dari bahasa Jawa Kuna yang berarti “Yang Mulia Permaisuri” sebutan untuk Pramodawardhani. Pikatan adalah raja dari Wangsa Sanjaya, sedangkan Pramodawardhani adalah puteri Maharaja Samaratungga dari dinasti Syailendra yang berkuasa pada tahun 812 – 832 Masehi. Dengan perkawinan ini Pramodawardhani dari Wangsa Syailendra masuk ke Wangsa Sanjaya. Pada tahun 842 Masehi Shri Kahulunan mentahbiskan Desa Teru di Tepusan milik putri itu menjadi desa perdikan untuk suatu bangunan suci. Selain itu Shri Kahulunan juga mentahbiskan tanah miliknya menjadi desa perdikan untuk bangunan suci “Kamulan Bhumisambhara”. Bangunan suci tersebut diinterpretasikan Candi Borobudur (Taufik, 2005).
Scroll to top