ROOSSENO
Adalah tokoh dengan nama lengkap Prof. Dr. (HC) Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo atau Roosseno Suryohadikusumo. Lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tanggal 2 Agustus 1908 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 15 Juni 1996. Merupakan seorang cendekiawan, politikus, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung. Lulus sebagai insinyur sipil dariTechnische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB) pada bulan Mei 1932, yang bersama Mohammad Thahir merupakan dua orang pribumi di antara 10 orang yang lulus THS pada periode tersebut. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Ia dijuluki sebagai Bapak Beton Indonesia dan dialah yang mengusulkan kepada Presiden Sukarno untuk membentuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia sekaligus ditunjuk menjadi Dekan dari fakultas tersebut pada 17 Juli 1964.
Selain sebagai ahli beton bertulang, Roosseno telah banyak menangani berbagai proyek penting, seperti jembatan, pelabuhan, gedung, dan hotel bertingkat. Ia telah menulis tidak kurang dari 33 karya dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, dan juga merampungkan autobiografinya. Di kalangan perbetonan internasional, Roosseno menjadi anggota InternationalAssociation for Bridge and Structural Engineering (IBSE), Zurich dan Federation International de Precontreinte (FIP). Peran penting dari Roosseno adalah sebagai ketua tim Pemugaran Candi Borobudur. Bersama dengan Prof. Soekmono selaku pimpinan proyek. Roosseno merupakan tokoh ahli yang sangat penting dalam merumuskan dan melaksanakan proses pemugaran.