PAGAR LANGKAN = BALUSTRADE
Adalah semacam dinding berketinggian rendah yang dipasang pada tepian tangga, jembatan, selasar, dll.
Pada struktur Candi Borobudur juga dijumpai pagar langkan sebagai anatomi tubuh candi pada lantai III sampai VII. Pagar langkan pada Candi Borobudur berfungsi sebagai pembatas ruang antara lantai atas dan lantai di bawahnya. Hal ini karena pada saat orang berjalan pada lorong Candi Borobudur maka tidak memungkinkan untuk melihat bagian kemuncak stupa maupun kaki candi. Pagar langkan Candi Borobudur terdiri dari struktur batu yang didirikan pada lantai lorong dan dinding candi yang berada pada lantai di bawahnya. Bagian dinding pagar langkan pada kedua sisinya terdapat pahatan relief simbolis maupun relief cerita. Dinding pagar langkan bagian luar (pagar langkan I) berisi relief simbolis dengan motif pahatan dewa-dewa Buddha, sedangkan pada bagian dalam setiap pagar langkan berisi relief cerita. Pada bagian atas pagar langkan berisi relung arca yang berisi arca Dhyani Buddha sesuai dengan arah mata angin. Pada kemuncak pagar langkan I Candi Borobudur dijumpai hiasan kemuncak berbentuk keben. Sedangkan pada pagar langkan II hingga V dijumpai ornamen berbentuk stupa dengan ukuran kecil. Ornamen hias arsitektural berupa antefik yang berpola dasar segitiga dengan motif hias tumbuhan yang distilir/disamarkan juga dijumpai pada bagian kemuncak pagar langkan. Antefik tersebut berfungsi menampil kesan ramping pada sruktur percandian yang terkesan tambun atau gemuk yang diakibatkan garis mendatar pada anatomi candi. Salah satu fungsi utama pagar langkan adalah untuk menempatkan arca Buddha pada sisi luar dan relief cerita pada sisi dalamnya. Seperti halnya candi secara keseluruhan, arsitektur pagar langkan secara vertikal juga dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu kaki, tubuh, dan atap.
Pagar langkan, lorong, dan dinding Candi Borobudur
Relung arca dan kemuncak pagar langkan Candi Borobudur