NIRWANA
adalah adalah kulminasi pencarian umat Buddha terhadap kebebasan. Siddartha Gautama, Buddha, menjelaskan Buddhisme sebagai sebuah rakit yang, setelah mengapung di atas sungai, akan memperbolehkan sang penumpangnya untuk mencapai nirwana.
Dalam pengertian yang lebih dalam, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi, suatu keadaan kebahagiaan abadi yang luar biasa. Kebahagiaan Nibbana tidak dapat dialami dengan memanjakan indera, melainkan dengan menenangkannya.
Nibbana bukanlah suatu tempat. Nibbana bukanlah suatu ketiadaan atau kepunahan. Nibbana bukanlah suatu surga. Tidak ada kata yang cocok untuk menjelaskan Nibbana. Nibbana dapat direalisasi dengan cara melenyapkan keserakahan (lobha), kebencian (dosa) dan kebodohan batin (moha).
Cara untuk mencapai Nibbana adalah dengan mempraktekkan sendiri Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu:
- Pengertian Benar (Samma ditthi),
- Pikiran Benar (Samma sankappa),
- Ucapan Benar (Samma vaca),
- Perbuatan Benar (Samma kammanta),
- Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva),
- Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama),
- Perhatian Benar (Samma sati),
- Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi).