
atau timbal; timah hitam adalah logam dengan rumus kimia (Pb) yang memiliki sifat lunak, lentur, berwarna abu-abu, dan memiliki berat jenis yang tinggi. Lembaran timah memiliki sifat kedap air dan mampu menyesuaikan bentuk apabila mendapatkan tekanan. Sifat inilah yang digunakan dalam pemugaran Candi Borobudur.
Lembaran timbal ditempatkan pada bagian bawah dinding dan kaki pagar langkan. Lembaran yang bersifat fleksibel dan kuat ini berperan sebagai pemerata beban dengan menyesuaikan bentuk permukaan antar batu yang tidak rata sempurna, sehingga batu bagian bawah yang mendapat beban sangat besar tidak retak/pecah. Selain sebagai pemerata beban timbal juga berfungsi sebagai penahan air, yaitu air kapilarisasi dari bawah dinding dan air rembesan dari pagar langkan.
Timbal dalam bentuk ion (Pb2+) merupakan senyawa beracun yang dikelompokkan dalam logam berat. Senyawa logam berat sangat dihindari karena sifat racunnya dan sifat karsinogenik (peyebab kanker). Dalam aplikasinya di Candi Borobudur lembaran timbal dilapisi dengan Araldite Tar yang bersifat kedap air, sehingga tidak melepaskan senyawa berbahaya pada saat terkena air.
Pemasangan lapisan lead untuk mencegah kebocoran dinding Candi Borobudur