Merupakan sebuah lapisan. Pada pemugaran kedua Candi Borobudur, dilakukan upaya pencegahan terhadap pengaruh dari luar atau faktor eksternal yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi keselamatan struktur dan batuan Candi Borobudur dengan memasang pipa saluran air dan lapisan pelindung sebagai berikut:

  • Lapisan saringan (filter layer), untuk menahan perembesan air yang mengalir ke permukaan batu luar. Filter layer ini dibuat di atas sepanjang pelat beton yang menempel pada tanah bukit, dengan ukuran tinggi 3-4 lapis batu dengan lebar ± 40 cm. Filter layer ini berisi dua macam butiran pasir, di bagian bawah Ø 0,5-1 mm dan di bagian atas Ø 0,1-0,5 mm. Di sepanjang filter layer, pada setiap interval 5 m terdapat saluran menuju ke luar lantai lorong yang dilapisi dengan ijuk dan teram. Pemasangan filter layer ini volumenya mencapai 2.500 m3.
  • Pipa saluran air (drainage pipe), untuk mengalirkan air hujan dan perembesan air yang tertampung di dalam filter layer. Pipa saluran ini terbuat dari pipa beton Ø 30 cm yang di bagian luarnya dilapisi araldite. Pipa vertikal dibuat rangkap menggunakan pipa paralon, pada sambungan pipa ditutup dengan sisal kemudian dicor dengan aspal bitumen. Setiap sisi candi dipasang 5 pipa saluran air menuju halaman sekitar candi. Panjang pemasangan pipa saluran ini mencapai 700 m.
  • Lapisan kedap air “A” (Layer A), untuk menahan rembesan air yang tertampung dalam filter layer kedalam tumpukan batu di depannya. Layer A ini terbuat dari susunan batu isian yang menempel pada tanah bukit yang permukaannya dilapisi araldite tar. Celah­-celah sambungan batu ditutup dengan mortar araldite menggunakan bahan campuran perbandingan 1 araldite : 3 pasir. Pemasangan Layer A ini volumenya mencapai 7.000 m3.
  • Lapisan kedap air “B” (Layer B), berguna untuk mengurangi genangan air sampai taraf sekecil-kecilnya dimana air lengas mengalir ke batuan sebelah luar dan juga berfungsi sebagai penahan tingkat kedua untuk air lengas atau bahan-bahan lain yang berasal dari inti bukit. Layer B ini letaknya ± 80 cm dari permukaan batu luar, konstruksinya sama seperti Layer A. Pemasangan layer B ini volumenya mencapai 9.000 m3.
  • Lapisan kedap air “C” (Layer C), untuk menanggulangi kemungkinan adanya rembesan air lewat pori-pori pelat beton. Layer C ini terbuat dari lapisan aspal bitumen R 115/115 setebal 2 cm. Celah-celah nat batu di bawah Layer C ditutup dengan aspal pasir (sand asphalt) menggunakan bahan campuran asphalt AC 60/70 dan pasir. Layer C ini letaknya berada di bawah pelat beton lantai lorong (lebar ± 3 m), pada bagian pelat beton yang berada tepat di bawah kedudukan dinding (lebar ± 2 m), di atasnya dilapisi beton tumbuk tebal 8 cm untuk lantai kerja, menggunakan bahan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil. Pemasangan layer C ini volumenya mencapai 12.000 m3.

Lapisan timah (lead sheet), untuk menahan kapilarisasi air yang kemungkinan menggenang di pipa saluran air atau lantai lorong agar tidak merembes ke batuan dinding dan pagar langkan. Lapisan timah ini dipasang di bawah pagar langkan dan dinding candi dengan ketebalan 2 mm.

Lapisan timah di bawah dinding terdiri dari 3 bagian, masing-masing lebar 35 cm dengan jarak 2 cm, sedangkan lapisan timah di bawah pagar langkan, pada bagian depan lebar 1 m, sedangkan pada bagian belakang terdiri dari dua bagian dengan lebar 25 cm.


Gambar kerja yang menunjukkan letak layer pada Candi Borobudur