DAOED JOESOEF
adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 1978 – 1983 dalam Kabinet Pembangunan III. Lahir di Medan, Sumatera Utara, 8 Agustus 1926. Ia dilahirkan dari pasangan Moehammad Joesoef dan Siti Jasiah asal Jeron Beteng, Yogyakarta. Dia menikah dengan Sri Sulastri dan dikaruniai anak Sri Sulaksmi Damayanti.
Daoed memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1959). Setelah itu ia meneruskan studinya ke Sorbonne, Perancis dan meraih dua gelar doktor, yakni Ilmu Keuangan Internasional dan Hubungan Internasional (1967) serta Ilmu Ekonomi (1973).
Daoed Joesoef adalah salah seorang tokoh yang ikut mendirikan CSIS (Centre for Strategic and International Studies), sebuah tangki pemikir yang banyak dimanfaatkan sumbangannya oleh pemerintahan Orde Baru. Dalam kehidupan sehari-harinya, Daoed Joesoef mempunyai kegemaran melukis. Setelah pulang dari pendidikan di Perancis, Daoed Joesoef merupakan tokoh yang mendorong proyek pemugaran Candi Borobudur. Selain mampu meyakinkan Pemerintah, beliau juga melakukan diplomasi internasional melalui sidang UNESCO.
Pengaruh diplomasi internasional beliau sangat besar, sehingga UNESCO bersedia berperan aktif dengan memberikan dana dan bantuan ahli selama proyek pemugaran. Upaya diplomasi dan program UNESCO untuk membantu penyelamatan situs cagar budaya selanjutnya membuka kesadaran internasional untuk melakukan usaha bersama dalam pelestarian.
Usaha bersama oleh negara-negara anggota UNESCO ini kemudian dirumuskan dalam konvensi tentang pelindungan situs budaya dan alam dunia (1972), yang melahirkan sistem warisan dunia (world heritage). Proyek pemugaran Candi Borobudur berlangsung intensif pada era Daoed Joesoef menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1978-1983).
Dr. Daoed Joesoef (sumber: http://www.pmbs.ac.id)