merupakan anatomi stupa yang posisinya berada paling atas. Chattra dapat berbentuk payung bersusun tiga di atas yasti. Pada dasarnya, sebuah stupa terdiri atas sebuah kubah (dome), yang diletakan di atas sebuah alas (base) yang ditinggikan dalam satu atau dua tingkat, dan di atas kubah tersebut terdapat sebuah harmika(tanah berpagar) yang terdiri atas dasar harmika dan sebuah as roda atau batang yang menopang payung-payung (Chattra) atau roda-roda berbentuk bulat.
Pada masa India kuna, jumlah Chattra atau roda di atas kubah stupa adalah tiga belas buah, yang merupakan simbol tertinggi dari suatu kerajaan dan suatu tanda penghormatan bagi seorang Raja Penguasa Dunia atau kerajaan dengan daerah kekuasaan yang sangat luas. Dalam prakteknya, bentuk dari kubah, alas, harmika, dan payung-payung diatasnya (Chattra) dapat beragam tergantung dari maksud dan tujuan didirikannya stupa, budaya lokal, ketrampilan dari pengrajin lokal, dan keyakinan masyarakat setempat.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan apabila bentuk dan gaya arsitekstur stupa dapat berbeda antar negara, bahkan antar daerah dalam suatu negara. Kita dapat mengamati hal tersebut misalnya dengan cara membandingkan stupa-stupa yang terdapat di negara-negara Asia dimana ajaran Buddha pernah atau masih berkembang, misalkan India, Sri Lanka, Thailand, Kamboja, Nepal, Tibet dan Indonesia.
Apakah stupa puncak Candi Borobudur mempunyai chattra atau tidak, sejauh ini masih belum ada kesepakatan di antara para ilmuwan arkeologi. Gagasan mengenai chattra Candi Borobudur dikemukakan pertama kali oleh Van Erp pada tahun 1931. Gagasan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk rekonstruksi stupa induk dengan tiga susun chattra dan ditambah susunan batu sebanyak 9 lapis di bawahnya.
Namun karena oleh beberapa ahli keberadaan chattra diragukan dan karena susunan batu 9 lapis di bawah chattra kini telah hilang, maka rekonstruksi Van Erp saat ini tidak disusun pada Candi Borobudur. Saat ini chattra masih bisa dilihat pada Museum Borobudur di Taman Wisata Candi Borobudur.
Chattra yang pernah dipasang di puncak Candi Borobudur