BIOFILMS
adalah komunitas mikroorganisme yang berada dalam substrat EPS (Extracellular Polymeric Substances) dan menempel batuan cagar budaya. Matriks EPS berfungsi untuk menempelkan (anchoring) dan melindungi agregat mikroorganisme, memiliki kandungan dominan molekul gula anionic, pigmen, protein, asam nukleat, lipid, debris sel mati, air, dan partikel udara.
Biofilm dapat berfungsi sebagai pelindung bagi mikroorganisme dikarenakan EPS yang terdapat pada biofilm membentuk batasan (physical barrier) sehingga tidak sembarang senyawa dapat masuk ke dalam komunitas mikroorganisme, seperti senyawa antimikroba. Batasan fisik (physical barrier) ini juga melindungi mikroorganisme dari sinar UV serta dehidrasi.
Keberadaan biofilm pada batuan Candi Borobudur dapat menimbulkan dampak secara estetik, kimia dan fisik batuan candi. Pembentukan biofilm meningkatkan serangan mikroba pada batu dengan cara melemahkan ikatan antar mineral. Biofilm dapat merubah ukuran pori, kerapatan masa, kandungan air, kekerasan permukaan pada batuan candi. Selain itu, biofilm juga menyebabkan perubahan warna (discolouration) pada permukaan batu.
Peristiwa tersebut disebabkan karena pigmen yang dihasilkan oleh mikroba. Daerah yang terdampak diskolorisasi menyerap cahaya matahari lebih banyak daripada daerah yang lain pada batu, sehingga dapat meningkatkan physical stress. Proses tersebut dipicu oleh adanya peristiwa kontraksi dan ekspansi akibat adanya perubahan temperatur.