adalah arsip yang terkait dengan pemugaran candi Borobudur. Arsip tersebut tersimpan di Balai Konservasi Borobudur. Ada 2 (dua) jenis arsip pemugaran Borobudur, yaitu arsip pemugaran pertama (1907 – 1911) dan arsip pemugaran kedua (1973 – 1983). Arsip pemugaran pertama terdiri dari 4 dokumen (buku), yaitu:

  1. Beschrijving van BARABUDUR (BARABUDUR I), karangan N.J. Krom dan T. van Erp terbit pada tahun 1931.
  2. Beschrijving van BARABUDUR (BARABUDUR II), karangan N.J. Krom dan T. van Erp terbit pada tahun 1931.
  3. Beschrijving van BARABUDUR (BARABUDUR III), karangan N.J. Krom dan T. van Erp terbit pada tahun 1931.
  4. Beschrijving Van BARABUDUR karangan N.J. Krom dan T. Van Erp terbit pada tahun 1931.

Buku BARABUDUR IBARABUDUR II dan BARABUDUR III berisi foto-foto kondisi Candi Borobudur sebelum dipugar dan kondisi Candi Borobudur setelah dipugar pada masa pemugaran pertama. Sedangkan buku Beschrijving Van BARABUDUR berisi informasi/tulisan mengenai buku BARABUDUR I, II, dan III.


Sedangkan arsip pemugaran kedua terdiri beberapa jenis dokumen/gambar/kalkir/film/foto yang merupakan rekaman data peristiwa pada masa pemugaran kedua. Jenis-jenis arsip tersebut adalah:

  1. Foto kegiatan pemugaran Candi Borobudur. Dokumen foto pemugaran Candi Borobudur berjumlah 71.851 lembar, ukuran 3R, baik yang berwarna maupun hitam putih
  2. Negatif Film. Negatif film atau klise dokumentasi pemugaran kedua terdiri dari beberapa ukuran, yaitu 3,5 x 2,5 cm, 5 x 5 cm dan 8,5 x 6 cm. Jumlah keseluruhan negatif film adalah 65.741 lembar.
  3. Positif Slide. Positif film adalah negative film dengan ukuran gambar 2,5 x 3,5 cm yang berjumlah 13.512 keping. Positif film berisi obyek Candi Borobudur, proses pemugaran kedua, dan kegiatan-kegiatan selama proses pemugaran kedua.
  4. Negatif Kaca. Negatif kaca adalah produk awal dalam dunia fotografi (tahun 1870-an) sebelum ditemukan negatif film dari bahan seluloid. Negatif kaca berupa kaca persegi yang dipermukaannnya dilapisin gelatin. Arsip ini sangat penting bagi Balai Konservasi Borobudur karena di Indonesia hanya tiga tempat yang memiliki arsip serupa. Negatif kaca yang ada berukuran 9 x 12 cm, tebal 2 mm dan berjumlah 7.024 keping.
  5. Film Seluloid 16 mm. Balai Konservasi Borobudur juga memiliki beberapa arsip film bersejarah berupa rol film seluloid. Karena kondisi film seluloid tersebut, sampai saat ini belum bisa dibaca dan diketahui isi dari film seluloid tersebut.
  6. Gambar dan Peta Kalkir. Gambar dan peta kalkir yang ada di Balai Konservasi Borobudur berjumlah 6.043 lembar. Kondisi gambar dan peta kalkir dalam beragam bentuk. Besarnya kertas kalkir mulai dari A0 hingga ukuran A4, bahkan ada yang melebihi ukuran A0.
  7. Dokumen buku Pelita. Buku pelita adalah buku yang berisi laporan proyek pemugaran Borobudur kedua yang telah diterbitkan dalam 33 seri, mulai dari seri A hingga seri CC.