BorobudurPedia

Candi Borobudur | Candi Mendut | Candi Pawon

MINYAK ATSIRI

atau minyak esensial (essential oil); minyak eterik (aetheric oil); minyak terbang (volatile oil); minyak aromatik (aromatic oil); adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.

Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.

Minyak atsiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya, antara lain:

  • Minyak adas (fennel/foeniculi oil)
  • Minyak cendana (sandalwood oil)
  • Minyak bunga cengkeh (eugenol oil) dan minyak daun cengkeh (leaf clove oil)
  • Minyak kayu putih (cajuput oil)
  • Minyak bunga kenanga (ylang-ylang oil)
  • Minyak lawang
  • Minyak mawar
  • Minyak nilam
  • Minyak serai

Penggunaan minyak atsiri tidak terbatas pada pembuatan parfum saja, namun juga dikembangkan sebagai bahan obat-obatan, pestisida, dan bahan baku sintesis senayawa lainnya. Sebagai pestisida, minyak atsiri memiliki kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhan hama, antara lain serangga, jamur, dan bakteri.

Kemampuan ini juga dapat diterapkan pada konservasi cagar budaya, karena beberapa jenis material cagar budaya perlu dikonservasi dengan mengendalikan pertumbuhan organisme perusaknya. Berbagai penelitian telah dikembangkan antara lain pemanfaatan minyak atsiri untuk mematikan rayap, jamur kerak, atau jamur yang dapat merusak cagar budaya.

Penelitian yang dilakukan untuk pengendalian organisme pada Candi Borobudur juga dilakukan, yaitu untuk mematikan jamur kerak (lichens).

MINYAK ATSIRI
Scroll to top